Kami menyadari bahwa pernikahan tidak hanya sekadar merubah status pacaran menjadi sah. Pernikahan membawa kita mendekati hal-hal yang intim, termasuk menjelang pernikahan. Baik persipan secara finansial, maupun mental. Terkadang kami masih sering bertengkar karena satu masalah yang kerap terjadi berulang. Tapi kemudian cincin di jari manis sebelah kiri menyadarkan semuanya. Pernikahan membutuhkan kesiapan lahir batin, bukan sekadar dewasa, cukup umur, dan harta yang memadai. Memungkinkan kami untuk mencari lebih banyak informasi tentang bagaimana menjalani rumah tangga, tanpa ada keegoisan satu sama lain. Kadang rasa cemas dan khawatir juga bermunculan, tatkala hubungan kami dilanda masalah finansial. Akan tetapi dari pengalaman tersebut yang paling vital dari semua itu adalah menjaga perasaan satu sama lain.